Minggu, 31 Mei 2009

jika menjadi kakak harus siap menjadi tong sampah...!

hari-hari terlewati
dengan masalah2 mendera
dari diri sendiri
dari ade'2 aku
terpintas dalam pikiran
sungguh otak di penuhi dengan masalah terasa
otak yang sebenarnya terisi dengan organ2.
terasa organ2 itu hilang berganti dengan bermacam2 masalah.
rambut terasa keriting walau tak keriting
sampai diri hampir di ambang batas kesabaran.
terasa memory diri mengingat kata seorang mas ku.
"JIKA MENJADI KAKAK, HARUS SIAP MENJADI TONG SAMPAH".
tong sampah itu tidak memandang sampah apa yang masuk,
tidak bisa memilih sampah apa yang masuk,

SAMPAH YANG MASUK ITU:
sampah yang harum,
sampah yang setengah harum,
sampah yang bau,
sampai sampah yang amat teramat bau sekali,
bahkan baunnya tidak hanya sekali, tapi berkali-kali.

SEorang kakak seharusnya demikian,
menjadi tong sampah untuk ade' 2nya.
pertanyaannya sekarangsiapkah menjadi tong sampah..?

Senin, 25 Mei 2009

jika berkehendak, pantaskan dirimu... !


jika berkehendak untuk jadi pemimpin,
pantaskan perkataan dan prilaku dirimu menjadi pemimpin...!
jika kamu berkehendak untuk menjadi tokoh masyarakat,
pantaskan perkataan dan prilaku dirimu menjadi tokoh masyarakat...!
jangan menanti hari esok untuk berubah,
tapi mulai saat ini.
jangan menanti waktu untuk melangkah,
tapi mulai waktu ini.

pertanyaan singkat...?
jawaban padat...?

mulai dari mana menjadi pemimpin...?
mulai dari hatimu untuk memimpin dirimu sendiri..

MENJADI PEMIMPIN JANGN ANDALKAN KETURUNAN DAN KEKAYAAN...!


tersebutlah dalamm al-qur'an, Allah SWT memilih thalut UNTUK MEMPIN SEBUAH NEGERI. padahal, diabukan dari eturunan bangsawan atau raja.sejatinya Thalut hanyalah pengembala kambing.namun ia dipilih oleh Allah SWT menjadi pemimpin karena memiliki ilmu yang laus dan fisik yang prima.
Allah berfirman dalam surat al-baqoroh (2) ayat 247." nabi mereka mengatakan pada mereka."sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu. mereka menjawab," bagaimana Thalut memimpin dan memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya sedangkan dia pun tidak diberi kekayaan yang banyak?(nabi mereka) berkata,
sesungguhnya Allah telah memilihnya dia sebagai rajamu dan telah menganugrahkan ilmu yang laus dan tubuh yang perasa. Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang di kehendakiNYA.dan Allah Maha luas pemberianNya lagi Maha Mengetahui.
Ayat di atas menyabarkan bahwa Allah menghendaki umat-NYA untuk memili pemimpin terbaik. dalam kaitan ini. kekayaanataupun garis keturunan raja , bangsawan, kyai. bukanlah patokan, melainkan kapasitas keilmuannyakapabilitas, serta keteguhan iman.
pekan-pekan ini, masyarakat dihadapan pada fenomena memprihatinan.usai gearan pemilihan umum(pemilu) legislatif tanggal 19 april lalu, media massa kerap menyajikan berita seputar anggota legislatif (caleg) yang mengalami tekanan mental lantaran gagal meraup suara signifikan.
ada yang lantas berprilaku aneh, semisal menarik kembali bantuan yang sudah diberikan kepada masyarakat.lainnya diduga mengaami stres. ditandai timbulnya gejala organ tubuh yangb sakit sakit2an. atau juga terkena tekanan depresi berupa hilangnya semangat hidup dan gairah hidup, tidak ada nafsu makan, tidak bisa tidur, sampai pada ingin bunuh diri. ada juga yang terganggu akal sehatnya.
menurut saya ini karena kurang adanya sifat sabardan sabar adaah suatu ilmu diri. sabar bukan ditimbulkan dari keturunan apalagi kekayaan.
INTINYA JIKA INGIN JADI PEMIMPIN KUASAI ILMUNYA
INTINYA JIKA INGIN JADI TOKOH BESAR, BESARLAH KARENA DIRI SENDIRI
JANGAN
KARENA KETURUNAN BANGSAWAN,
KARENA DARI KELUARGA PESANTREN,
LELUHUR YANG BESAR
KARENA KEKAYAAN.
" TAPI BESARLAH KARENA DIRI SENDIRI ITU SAJA"

Minggu, 24 Mei 2009

sebuah perjalanan

jogja saat ini tersirami air dari langit
yang lebih di kenal dengan hujan
hujan yang tak begitu lebat
dan juga tak bisa di bilang gerimis
intinya aga' lebat dan di atas gerimis
soalnya hujan bisa membuat tanah mengalirkan air di atasnya.

entah kenapa aku ingin nulis lepas saat ini
lepas dari kata yang bersajak lepas dari kata yang terbentuk
karena terasa badan ini kurang tidur beberapa hari ini
karena terasa otak ini kurang tidur beberapa hari ini
jadi kalau di sederhanakan
lemas, lelah, capek (atau apalah bahasanya) jasmani dan rohani.he...3x.
tapi inilah pilihan hidupku
tapi ini lah kehidupan yang aku pilih
karena hidup terlalu singkat di lalui dengan kekosongan
karena hidup terlampau sia di lalui hanya bergerak tak bermakna
kegiatan yang tak bermakna.

roni....omongannya kayak ustad aje....he...3x

lelah...lelah itulah aku saat ini
di balik itu kemaren ada sms masuk.
nomor baru di tanyak nama katanya mau nyebutinnya gugup.
smsnya pakek bahasa arab
aku ngerti artinya
ya mungin karena aku pernah mondok dan memang keluarku orang pondok.
he...3x tapi aku pura2 ga' tahu.
sms bertautan
saling jawab dan saling tanya.
di bilang penasaran aku tidak
tapi di bilang tidak ya penasaran
ya... biarlah siapa dia dari mana asalnya
aku terima sebagai sahabat
semoga aku bisa mendapat pengetahuan dari nya dan sebaliknya.
karena kayaknya nabi muhammad pernah bilang.
hee...3x.
"JANGAN LIHAT SIAPA DIA TAPI LIHAT APA YANG DI BICARAKAN".

tapi aku yakin seiring dengan berjalannya waktu nama kan terbit pada saatnya.
lepas dari itu aku punya bayang2 siapa dia mencermati kata dalm smsnya.
siapa dia ...he...3x.
tunggu episod selanjudnya...

MERENDA AKAR HIDUP




ketika rindu pada pandang tak berbatas
pada langit yang tanpa lapas
dan pada redup sang senja yang terhempas..

hati memuja ia yang hampa
Ia yang tak tau siapa
pada ia yang sempurna rupa
namun hampa

hati menekur jejak tanpa tuan
jalan sang angan
menemu ia yang disana
yang hampa

Siapakah ia?
Iakah pengeruh tanpa rupa?
Pengacau yang entah siapa..

Lalu apa?
Ia, hampa tanpa cela
Ia, hampa yang sempurna
tanpa tahu dimana..

di lepas malam yang terhimpit pagi
tamaram tanpa purnama aku sendiri
membelalakkan mata ini

dingin nya angin menerkam tulang yang tak belulang
gelapnya cahaya menenggelamkan terang
namun aku coba mengerakkan jari dalam remang2

sungguh kata yang indah
menuangkan serpihan hatimu yang merekah
merekahnya sampai berusaha meyakikan

hidup adalah kerahasiaan
kadang terasa menyenangkan
kadang terasa menyakitkan
kadang terasa hati berenang2 dalam ruang hampa
terasa hampa sampai tak mampu nafas menghembus

hati
adalah akar
akar yang kokoh
membuat pohon kan teguh
hati adalah hati
di mana sang mutiara bertahta

hati terselubungi oleh hawa nafsu
nafsu tak bisa dihilangkan
dengan nafsu itulah derajat manusia dilebihkan oleh sang kuasa
namun dengan nafsu juga derajat manusia kan lebih rendah melebihi serendah-rendah ciptaanNYA.
masa adalah proses
menuju kedewasaan berfikir


sejenak aku teringat sebuah kisah terkenal
kisah klasik islam pencarian yang berkerakal
kisah ibrahim mencati Tuhan Yang tersumbat tebal


hampa
adalah kata yang tak bisa ditolak
ketika akal tak mampu berbicara dengan galak
bulan, matahari, ternyata bukan Tuhan yang kekal


tercerahkan
adalah keadaan kemudian
terhembus dalam qolbu sang ibrahim yang terdiam

Tuhan yang berakar
memberikan hidayah yang sebenarnya benar
dan ibrahimpun menemukan apa yang tersirat kasar.

ternyata
pencarian2 misteri hidup begitu luas
serpihan2 diri sebagian kecil trjawab dengan lugas
serpihan2 dari sebagian besar ta' terjawab ternyata oh ternyata amatlah luas


ini lah misteri ilahi
yang sejenak menindih
namun ketika mata hati di telanjangi
jiwa sadar akan saatnya tiba pasti pertanyaan kan terkuak.
seperti apa?
dimana akar hidup berada?
semua pasti kan terjawab
oleh "SANG WAKTU".
karena waktu terus berjalan
karena mentari takkan meninggalkan bumi,
itu saja.
(rangkuman puisi dari diri dan dari)

Sabtu, 23 Mei 2009

jika masalah mendera bertubi-tubi


"sepiro gedhene seng soro yen tinompo among dadhi cubo".
Mas Imam Kusupangat.
(seberapa besar masalah jika di terima dengan lapang dada/ikhlas maka hanya menjadi cobaan saja). itu sedikit terjemahannya, agak kurang pas karena aku seorang madura walau lahir di jember. tapi aku bicara jawa aktif di jogja,
kata2 itu di populerkan ditengah PshT oleh Mas imam kusupangat. salah satu tokoh besar yang ikut serta mengibarkan bendera PshT.
masalah besar ataupun kecil jika di rasa hati lapang maka secara psikologis masalah itu terasa mudah. karena dengan rasa tabah dan ikhlas bisa mengurangi beban pikiran sehingga masalah itu terasa ringan.
saat ini, detik ini, menit ini, waktu ini, hari ini bulan ini, tahun ini.
masalah menjadi kawanku,
tak bosan-bosan menghampiriku.
sampai suatu ketika air mata tak bisa di bendung. keluar dari kelopak mata, jatuh di atas sajadah, ketika malam menunjukkan malamnya.
aku terasa rapuh dalam keteguhanku,
aku teresa lemah dan kuat ku
aku terasa kecil dalam besar ku,
saat otak membuka file2 lama
tergambar masalah keluarga.
masalah ortuku dengan saudara2nya
masalah warisan tanah keluarga,
masalah tempat ngaji yang kurang di tangani serius oleh paklekku
sehingga santrinya mengurang.
tak seperti waktu di asuh oleh kakekku
jika magrig datang lantunan2 ayat2 al-qur'an, lantunan shalawat2, keluar dari suara2 santri.
tak jarang kakekku menolak santri yang igin mengaji karena tempat ngaji tak muat.
sungguh sayang keadaan saat ini tak seperti dulu.
dan aku adalah tumpuan dari itu, tak jarang ketika aku pulang paklek2 ku bilang.
le...,
kalau udah lulus dari jogja kamu yang ngurus warisan kakekmu.
kamu generasi ketiga.
yang kami nanti karyamu.
kata2 itu teras menggema dalam hatiku bahkan dalam sendi2 tubuhku.

terasa beban awalnya
suatu tugas berat untuk membangun semangat mensyi'arkan agama islam.
melihat keadaanku saat ini.
keadaan yang tak bisa lebih,

namun tatkala wajah kakekku menyelinap dalam mimpiku.
rasa terasa oktimis
semangat terasa berlipat
semangat terasa membara
apa lagi mengingat kata2 kakekku
DI DARAH MU MENETES TOKOH2 BESAR DAN DI MATAMU KU LIHAT ITU.
namun aku tidak sepakat jika nanti kebesaranku karena keturunan,karena darah,
karena AKU INGIN BESAR KARENA DIRIKU SENDIRI,
itu saja,
masalah....masalah,.... masalah...
masalah....masalah..... masalah...
terasa yang membesarkanku.
masalah...
terasa yang membuat aku dewasa.
masalah...
terasa sebagai penguji imanku.
namun terkadang
aku seperti pohon yang tak berakar.
layang2 yang tak bertali,
rumah yang tak berpondasi.
namun ketika ingat sang pencipta
aku terasa seperti pohon yang berakar kuat.
aku terasa seperti layang2 yang bertali kawat.
namun kadang aku memohon kepada sang maha dari yang maha di jagat,
agar aku di ijinkan bila sudah tak kuat
merelakan air yang tersumbat
di kelopak mata untuk keluar
menumpuhkan rasa sedih yang mengakar
karena aku juga memiliki sisi lemah yang menjalar,
......!!!!!

Jumat, 22 Mei 2009

cerita tiga kakak tertua burung angsa


Di sebuah gunung da tiga burung angsa yang memiliki 7 ade'.
kedua orang tuanya telah meninggalkannya.
jadilah 3 kakak tertua itu menjadi pengganti orang tua.
sungguh beban apa yang dirasakan 3 kakak tertua burung angsa. karena terasa belum siap menjadi pengganti orang tua. namun dengan tabah 3 kakak itu membimbing adek-adeknya yang agak nakal dan sulit diatur.
dengan kasih sayang beban menjadi pengganti orang tua telah sirna dalam benak dan hati 3 kakak tertua burung angsa itu.
berubah menjadi tidak relaan jika adek2nya tidak baik. dan membuat 3 kakak tertua burung angsa itu di luar kesadaran tambah dewasa dan sedikit mampu menggantikan peran sebagai orang tua.
3 kakak tertua burung angsa itu dengan sabar memberikan apa yang dibutuhkan adek2nya,
namun terasa adek2nya tidak mengerti.
hingga suatu saat adek paling terakhir. punya masalah dengan mainannya yaitu sebuah ranting pohon yang menjadi kesukaannya di patahkan. adek terakhir sedih. dan 6 kakaknya pun sedih,
karena sejak kejadian itu mereka kurang berbicara.
6 kakaknya sebenarnya sayang terhadap adek terakhirnya namun cara mereka kurang pas untuk menunjukkan kasih sayangnya.
3 kakak tertua teramat sedih karena melihat 7 adek2nya akur namun hati mereka menyimpan sebuah ketidak akuran.
sangkar yang ditinggalipun kurang terjaga akibat kejadian itu.
sejenak 3 kakak tertua itu berkumpul dan membicarakan tentang adek2nya.
yang terbelenggu masalah.
dan memutuskan untuk mengumpulkan ade2knya.

bersambung

Kamis, 21 Mei 2009

keindahan budaya


sebuah karya adalah sebuah kreasi manusia yang patut di banggakan.
namun sampai saat ini aku belum bisa menghasilkan karya yang monumental.
malah yang terjadi sekawanan ade'2 burung angsa dalam sebuah gurun bertengkar.
dan kakak burung2 itu belum mampu mendamaikan.
kakaknya burung angsa itu sedih. melihat itu?
padahal kakak burung angsa itu mendambakan sebuah suasana yang harmonis.
karena dengan harmonis bisa melahirkan sebuah karya.
seperti gambar tari bali yang begi elok.
semoga....?

Rabu, 20 Mei 2009

sawah


apa yang terbayang dalam benakmu?
jika melihat sawah...?

Selasa, 19 Mei 2009

alam

alam menjadi guru.
jika ada hutan ada kehidupan
jika ada kehidupan akan ada ketentraman.

Jumat, 15 Mei 2009

ketika waktu memaksa

malam itu adalah malam tanpa purnama
aku berada di tengah-tengah manusia-manusia yang terasa lemah atas fisiknya
aku berada di tengah-tengah manusia-manusia yang terasa lemah atas dirinya
terasa lekukan-lekukan kelelahan di wajah mereka.
diri sadar sesadar-sadarnya atas diri
diri tak berhak dituakan
bukan tak mau tapi belum mampu untuk dituakan
tapilagi-lagi waktu memaksa untuk berada pada posisi itu

panggillan hati pun tak bisa menolak
ketika lontaran-lontaran kata menggaung bersama dengan mulut2 kehausan
sejenak hati merenda
akan sebuah pohon kelapa yang menantang langit
mungkin itu diskripsi ku saat ini
siap atau tidak
mampu atau tidak
harus MENGIKUTI IRAMA ALAM
harus MENGIKUTI IRAMA KEHIDUPAN.
tanpa harus hanyut
tanpa harus terarus.

jiwa-jiwa yang kelelahan
terasa tercabut atas akarnya
prinsip, semangat, obsesi, pun terasa meninggalkan diri.

mereka mementingkan kulit dari pada isi
itulah gambaran yang aku tangkap dari pada saudaraku
benar atau mendekati benar itulah yang dirasa
mereka lupa pasa AS pada hakikat makna sikap,
mereka lupa pada makna MELANGKAH. yang melambangkan huruf be' dalam huruf arab.
be'yang mempungai arti dengan. selanjutnya di kiaskan DENGAN MENYEBUT ASMA TUHAN dalam setiap langkahnya(bismllahirrohmanirrohim).
di sadari atau tidak itulah yang terjadi.
sampai kapan......?
sampai waktu menggilas....
atau sampai malaikat2 turun dari surga..
atau sampai sang pencerah datang....
atau kita hanya menganut paham menanti waktu...
ha....3x.
rasanya Tuhan akan murka karena Tuhan telah memberi akal dan nurani.
dan diri pun kembali berbicara pada hati
dimana sang mutia bertahta.

dan hati berucap...:

roni
apakah memang waktu memaksamu...?
apakah persepsi memaksa itu berubah menjadi sebuah kewajiban ...?
sebuah kewajiban memberikan apa yang kamu tahu atas ketidak tahuan..?
sebuah keharusan memberikan apa yang kamu tak tahu atas ketahuan..?

roni pun
tertidur bersama dengan pertanyaan2 itu.
sebuah pertanyaan yang kan menjelma dalam detik saat mata terbuka....


Rabu, 13 Mei 2009

MALAM

semilir angin menghembus tulang
sepintas cahaya rembulan malu-malu dibalik tirai
cahayanya mengintip dari balik kelambu awan
serasa malunya seperti seorang desa

aku dengan ke akuan ku
sepi dalam keramaian
menundukkan hati
menyibak tirai hidup
yang seolah gelap

aku dengan ke akuan ku
mencoba menata yang seharusnya tertata
menyatukan serpihan-serpihan semangat
semangat yang perlahan terkikis atas satu nama
nama itu adalah WAKTU

waktu begitu cepat terasa di jogja
seolah diri terdekte oleh waktu
waktu dengan keangkuhannya
bergerak
bergerak tak kenal apa

aku dengan ke akuanku
menundukkan hati yang menganga
berbicara pada nurani
bukan untuk siapa-siapa...
bukan untuknya...
bukan untuk dia...
bukan untuk mereka...
tapi untuk ku
kepada nya
kepada dia
kepada mereka

aku dengan ke akuan ku
berbicara pada nurani
nurani yang terselubung oleh amarah
nurani yang terselubung oleh keinginan yang hampa.

nurani berkata
namun lebih tepatnya
MENGEJEK
atas diri
walau diri menyadari
semangat seorang manusia takkan selamanya
selamanya dalam semangat
pada titik tertentu akan mengalami fluktuasi
mengalami naik turun.
tapi diri menyadari
saat-saat tertentu diri tak bisa menerima kemunduran semangat.
untuk berkarya
untuk berbuat
untuk yang ada disekitar merasa senang
gembira, terlindungi,nyaman
dengan kehadiran diri.

tapi diri tak bisa ditolak mengatakan
semangat bersembunyi dalam waktu.
akan kah aku mencari semangat itu...?
di luar diri....?
namun kepada siapa...?
apakah kepada rembulan,...?
apakah kepada angin malam...?
apakah kepada sang bintang ...?
yang setia menemani sang rembulan..
apakah sudah saatnya ku mencari sesosok
siti khojidah yang dengan kelembutannya
menemani sang nabi Muhammad yang sok,gemetar, keluar keringat dingin,
sekaliber nabi yang terasa otak terhenti
logika tak kuasa
pikiran tak bisa berfikir
saat menerima wahyu pertama...

dengan kelembutan siti khodijah
nabi menemukan otaknya
nabi menemukan dirinya
nabi menemukan logikanya
nabi menemukan pikirannya
nabi menemukan obsesinya
nabi menemukan semangatnya

apakah sudah saatnya aku mencari sosok siti khodijah....?
apakah sudah waktunya...?
diri hanya bisa tertawa
ditemani sang malam yang mulai tergilas pagi
di temani bintang dan rembulan di atas sana
di temani angin malam yang menusuk tulang
seakan mereka berbisik.

semangat....!

Selasa, 12 Mei 2009

sahabat dan cinta

sahabat adalah dia yang datang
menghapiri kita
ketika seluruh dunia menjauh,
bukan menghampiri kita
dikala sedang butuh,
karena persahabatan itu
seperti tangan dengan mata
saat tangan luka, mata menangis
saat mata menangis, maka tangan menghapusnya.

persahabatan jangan seperti PEPSODENT
yang setia 12 jam
persahabatan jangan seperti BAYGON tang setia 12 jam,
persahabatan pula jangan seperti HIT yang setia 48 jam
tapi persahabatan haruslah seperti REXONA yang SETIA SETIAP SAAT...

LALU di sebuah desa persahabatan terjalin
antara cinta dan sahabat.
suatu hari cinta dan sahabat berjalan di desa
tiba-tiba cinta terjatuh dalam telaga...
kenapa..?
karena cinta itu buta.
lalu sahabat pun ikut terjun...kenapa..?
karena sahabat akan berbuat apa saja demi cinta.
dalam telaga cinta hilang...kenapa...?
karena cinta itu halus.
MUDAH HILANG JIKA TAK DI JAGA
DAN SULIT DI CARI.
sedangkan sahabat masih mencari-cari di mana cinta dan menunggu. kenapa...?
karena cinta itu sejati dan akan kekal sebagai sahabat yang setia.
so
hargailah sahabat.
terlebih cinta.

Misteri Jenang Suran

http://psht-banyuwangi.org

Petuah Ketua Umum SH Terate, H. Tarmadji Boedi Harsono,SE

pada malam 1 Muharram 1427 H.

Assalamualaikum Wr Wb

Saudara saudara kadang SH Terate yang saya hormati.

mas-maji-bad2-edit-copy11

Menghargai Diri Sendiri

Mungkin saudara masuk di Padepokan ini berbeda dengan dulu. Bertahun-tahun saya beri kesempatan pada saudara saya ini agar bisa menghargai rumahnya sendiri (Padepokan – pen). Kalau kita menghargai (diri sendiri-pen), orang lain akan menghargai diri kita. Tapi kenyataannya belum. Baik warga yang senior, adik-adik saya yang baru disyahkan, rupa-rupanya belum bia menjaga bagaimana tempat ini bisa kita hormati bersama-sama.

Maka malam hari ini, jangan kaget kalau pintu padepokan tertutup. Ndak perduli sepeda motor milik ketua umum, itu ndak boleh masuk. Harus mau jalan kaki dari muka. Mematuhi aturan, menghargai kesepakatan, harus dimulai dari hal-hal kecil seperti ini. Dari dalam diri kita sendiri.

Apalagi menyambut bulan Muharram. Bulan Muharram itu bukan seperti bulan-bulan di tahun Masehi. Menyambut tahun baru 2007, berhura hura, ramai, bersenang senang, silakan. Asalkan tidak berlebihan. Tapi bulan Muharram bukan untuk itu. Ini yang sangat saya sayangkan, saya sesalkan. Kapan SH Terate menjadi suatu organisasi yang elite, satu organisasi yang selalu diperhitungkan di masyarakat, satu organisasi yang selalu di tempatkan yang paling baik dari yang terbaik, kalau adik-adik saya, saudara saya tidak mau merubah sifat seperti yang kemarin kemarin. Itu ndak bener. Itulah yang ingin saya sampaikan, saudara saudara sekalian. Mengapa saya minta pribadi dadakan (minta pada pengurus untuk menggelar selamatan bubur suran).

Bulan Nikmat Untuk Tirakat

Tolong saudara saya di cabang dan ranting memahami betul makna dari bulan Muharram. Bukan malam untuk berhura-hura, bukan malam untuk berpesta pora. Tidak. Menurut pandangan Terate, bulan Muharram adalah bulan yang sangat nikmat untuk rialat.

Boleh adik-adik mengekpresikan jiwa muda. Tapi aturan tata tertib juga harus dipakai. Sebab, seperti yang sering saya tekankan. SH Terate ini tidak mau diatur, tidak ingin mengatur. Tapi, mari kita bersama-sama menghormati, mematuhi, mentaati dan menjalankan aturan yang sudah menjadi kesepakatan kita dalam berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

Bulan Penuh Mukzizat

Sering saya sampaikan wong Terate nek siji musuh siji nek menang ora kondang nek kalah ngisin ngisini. Luweh becik ora. Nanging nek siji dikrubut wong telu nek menang kondang kalah umum dikeroyok wong telu. (Sering saya sampaikan, warga SH Terate kalau berkelahi satu lawan satu, jika menang tidak tersohor. Lebih baik tidak. Tapi jika satu dikerubut orang tiga, menang kesohor, kalah wajar karena dikeroyok. Maksud ungkapan Ketua Umum SH Terate ini, pelajaran beladiri di SH Terate itu hanya boleh digunakan untuk membela diri. Itu pun jika kita terpaksa dan demi membela kebenaran – pen)

Ini seringkali saya sampaikan, saya ingatkan berkali-kali. Yang paling jahat ki nek wong Terate gak gawe aturan sak penake dhewe. (Yang palling jahat adalah kalau terjadi warga SH Terate tidak tahu aturan dan berbuat semaunya sendiri – pen)

Melalui media malam 1 Muharram ini, saya ingatkan. Gunakan kesempatan yang paling baik di bulan Muharram ini sing gedhe tirakate. Nek iso yo poso, nek ra iso yo ngurangi. Sedino mangan ping telu aku mangan ping pindho. Biasane aku nesu tak empet tak kurangi nesu. Sing biasane tutuk ki cerewet yo malih ora cerewet. Sing biasane aku ra bantu tonggo teparo, aku budal ngewangi tonggo teparo. (Gunakan kesempatan yang paling baik di bulan Muharram ini dengan memperbanyak tirakat. Kalau bisa berpuasa. Kalau tidak kuat puasa, mengurangi jatah makan atau mencegah hal-hal yang jelek. Jika suka marah, kurangi marahnya. Yang biasanya cerewet, mencoba tidak cerewet. Yang biasanya tidak pernah membatu tetangga, membantu tetangga – pen)

Ini saya sampaikan kalau saudara belajar dimuka ojo sok gawe susahe liyan opo alane gawe seneng liyan. ( Ini saya sampaikan, kalau saudara belajar dari ajaran filsafat yang terpasang di depan, di dinding Sasana Kridanggo, di situ tertulis ‘’ Jangan suka membuat susah orang lain, tapi berbuatlah kebajikan pada orang lain – pen). Jika kita bicara tanpa arti, mung waton omong (hanya membual – pen), lebih baik diam. Sebab diam itu emas. Tapi kalau bicaranya punya arti, lebih baik dari pada diam, itu menjadi intan berlian. Tapi kalau bicaranya kurang baik, lebih baik diam gak nambahi doso (tidak menambah dosa – pen). Jadi kalau saya tulis dimuka ini tidak sekedar tulisan (Petuah yang tertulis di dinding depan Sasana Kridanggo, Pedepokan Setia Hati Terate Pusat Madiun – pen). Ojo seneng gawe susah ing liyan opo alane gawe seneng ing liyan.(Janga suka membuat susah orang lain, apa susahnya membuat senang orang lain – pen).

SH Terate itu mendidik agar supaya hati kita itu bersih. Nek atine ki resik, disayang gusti Allah.(Jika hati kita bersih, disyang Allah - pen)

Tapi saya mengingatkan, kalau kekuatan tiap orang itu tidak sama. Yang ada saling hormat menghormati, saling sayang menyayangi dan saling bertanggungjawab. Di organisasi ini, kita punya kewajiban saling bertanggungjawab.

Melalui kegiatan kegiatan di bulan Muharram, kalau nanti ada selamatan bubur Suran, kita mengenang betapa menderitanya (tokoh panutan umat manusia – pen) dikala dulu dalam berjuang membela kebenaran. Tapi kalau saudara ketahui, selamatan bubur Suran itu sebetulnya yang paling bener, di malam 10 Muharram. 10 Muharram itulah orang terbebas dari segala marabahaya. Itulah kenapa biasanya disuatu pondok pesantren, tempat-tempat lain, biasa disambut dengan doa doa, bersyukur dan mengirim doa pada syuhada.

Saya mengingatkan pada saudara saya, dengan mengadakan kegiatan ini, SH Terate punya satu tujuan. Tujuannya cukup mulia. Bukan untuk Terate. Bukan. Tapi untuk orang yang bergabung di Terate ini. Diajak, dididik, diarahkan, tanpa mbayar ibarate. Karena pelatih itu tidak dibayar. Di aturan gak ada. Tapi kalau ada pelatih njaluk (minta – pen) itu urusan pribadi pelatih, bukan organisasi.

Kita dididik untuk menjadi manusia yang punya watak sifat budi luhur, yang mengenal diri sendiri sebaik baiknya, agar kita tidak sulit mengenal orang lain. Ini mengandung makna orang itu nek wis ndelok awake dewe jebule aku ki enek sing kurang to. Nek ngono dulurku kiwo tengen, boloku yo duwe kekurangan.(Manusia itu kalau instropeksi, melihat ke dalam diri sendiri, akan menyadari kekurangan dan kelemahannya. Kalau begitu, saudaraku, teman-teman dekat, ya punya kekurangan – pen). Maka kita tidak terseret arus. Menyadari kita punya kekurangan, akhirnya kita tidak mudah ngelokne uwong, ngenyek uwong, menghina orang, itu tidak. Yang ada adalah opo alane awake dewe ki nyenengke liyan.(Apa jeleknya diri kita ini menyenangkan orang lain – pen). SH Terate mendidik ini.

SH Terate Tidak Perlu Kaya

Saya tidak ingin SH Terate itu kaya, tidak. Tapi saya minta, saya mohon pada Allah SWT sing sugih ki dulur dulur ku iki. Nek keluarga besar SH Terate ki sugih aku katot sugih, katot nikmat. SH Terate katot. Tapi nek organisasine sing sugih, iku mesti lirik-lirikan, eker-ekeran, mbuntut-mbuntute saling ngrasani sakbedadok ( yang diberi kekayaan itu saudara saya. Jika Keluarga Besar SH Terate kaya, saya ikut kaya, ikut menikmati. SH Terate juga ikut menikmati. Tapi kalau organisasinya yang kaya, anggota bisa salling melirik, saling berebut, ujung-ujungnya saling memfitnah – pen). Saya seneng saudara saya kaya. Tapi saya nangis kalau ada saudara saya menderita.

Bagaimana SH Terate dalam membangun persaudaraan yang kekal dan abadi ini tidak dikotori ulah oknum-oknum yang tak bertanggungjawab. Wis to nek iso guyub rukun mbangun deso, gak enek ceritane wong SH Terate nek endi gone gak dihormati uwong. Rasah duduhne pameran tukang gelut, wong SH Terate disiplin dididik. mBok wis tuwo to sak saya, la nek kowe tatak tak entengi patiku. (Jika warga SH Terate rukun, membangun desanya, tidak ada ceritanya orang SH Terate, kapan dan di mana pun tempatnya, tidak dihormati orang lain. Tidak usah sombong dan pamer kekuatan serta suka berkelahi, orang SH Terate dididik disiplin. Meski setua saya ini, jika kamu tatak, saya ringankan kematian saya).

Tapi nek mung gawe gegeran emoh aku (Tapi jika hanya membuat geger, membuat ulah, meresahkan masyarakat, saya tidak mau-pen). Saya ajak mereka untuk membangun, bukan untuk merusak. Jadi saya mohon saudara sekaliyan menghormati betul makna bulan Muharram. Karena kita ini napak tilas, ora gawe mas (tidak membuat – pen). SH Terate ngenekne (melaksanakan – pen) kegiatan dibulan Muharram dengan satu harapan mendapatkan kelebihan. Kalau orang lain mengatakan mendapat mukjizat dari Tuhan Yang Maha Esa.

Sadar nggak sadar kita ini nempil kamukten (pinjam martabat –pen) di Terate. Orang takut dengan saya bukan takut dengan Tarmaji tapi takut nek aku ki wongTerate bolone akeh (kalau saya ini warga SH Terate, saudaraku banyak – pen). Tapi ini jangan dipakai untuk arogansi, jangan. Tugas kewajiban kita menjaga agar supaya orang lain gak sak penake dhewe (tidak memperlakukan kita sekehendak hatinya – pen).

Kemudian kita dituntut untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wong ki nek cedek pemimpin ki rasane nikmat mas. Saya cedek mas Bagyo, gek mas Bagyo ki wong SH Terate, enek kegiatan budaya wis tak jupuk SH terate, alhamdulillah. (Orang itu kalau dekat pemimpin rasanya nikmat. Saya dekat dengan Mas Bagyo, Drs, Subagyo TA – Kadin Perdagangan, Industri dan Periwisata Kota Madiun, dan Mas Bagyo itu warga SH Terate, ada kegiatan budya, yang diambil ya SH Terate, alhamdulillah – pen). Saya seneng. Kalau tidak, bukan SH Terate yang diambil. Ibaratnya begitu.

Makna Uang Mahar

Banyak keuntungan kita bergabung di SH Terate ini. Rugi berapa sih rugi. Bayar berapa sih yang dibayar. Di Terate itu nggak ada iuran. Malah di pusat ndak pernah narik. Kalau para calon warga mau menjadi Terate memang punya kewajiban. Namanya mas kawin dinamakan uang mahar. Nebus jul siji bayarane siji uang logam. Mengapa milih jul siji, biar kita menjadi orang yang tertinggi. Kemudian membayar uang pangkal jadi keluarga SH Terate. Itu kewajiban dimanapun seumur hidup ya hanya sekali itu.

Ini yang perlu dipahami semua pihak. Kalau mau iuran itu di jajaran cabang, di jajaran ranting, ya silakan saja. Saya tutup mata. Sepanjang tidak ribut.

Untuk itulah, saudara sekalian yang saya hormati, saya juga tidak panjang lebar, saya hanya mengingatkan. Sekali lagi saya ingatkan. Resapi dulu, hayati dulu bulan Muharram itu ada apa sih. Kok SH Terate ngambil itu. Tapi kenyataannya SH Terate mengambil bulan Muharram SH Terate berkembang terus. Nggak perlu diperintah, ndak perlu dibuat tapi berkembang secara alami karena SH Terate mempunyai prinsip wong nandur ngunduh, siapa berbuat dia bertanggungjawab. Siapa mulai dialah yang akan mengakhiri. Mulai baik dia akan menerima baik. Mulai jelek dia akan menerima kejelekan.

Dan saya mengingatkan sing gedhe tirakate. Kalau kamu nggak tirakat jangan harap dihari kemudian kamu akan bahagia. Kalau orang muda masih muda nggak mau sekolah, nggak mau belajar, di hari kemudian dia akan tercampak dipinggir menjadi orang yang minta-minta. Orang muda juga harus belajar. Tapi kalau orang sekolah jagakne dukun, jagakne kerpekan (mengandalkan dukun, mengandalkan kerpekan, jiplakan – pen) gak akan bisa berhasil dengan baik. Itu sudah hukum alam yang gak bisa dirubah-rubah.

Waalaikumussalam Wr. Wb.

Senin, 11 Mei 2009

sebuah perjalanan PshT

Jiwa patriotisme yang tinggi ditunjukkan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, salah seorang Saudara Tertua Setia Hati, dengan bantuan teman-temannya dari Pilang Bango, Madiun dengan berani menghadang kereta api yang lewat membawa tentara Belanda atau mengangkut perbekalan militer. Penghadangan, pelemparan, dan perusakkan yang terjadi berulang-ulang sampai akhirnya ia ditangkap PID Belanda dan mendapat hukuman kurungan di penjara Cipinang dan dipindahkan ke Padang, Sumatera Barat. Setelah dibebaskan, Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang telah mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club yang kemudian mengaktifkan kembali perguruannya sampai akhirnya berkembang dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.

Persaudaraan Setia Hati Terate dalam perkembangannya dibesarkan oleh RM Imam Koesoepangat murid dari Mohammad Irsyad kadhang (saudara) Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC) yang merupakan murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo.

Sebelum menjadi kadhang SH dan mendirikan SH PSC, Ki Hadjar Hardjo Oetomo magang sebagai guru di SD Banteng Madiun. Tidak betah menjadi guru, bekerja di Leerling Reambate di SS (PJKA) Bondowoso, Panarukan dan Tapen. Tahun 1906 keluar dari PJKA dan bekerja menjadi Mantri Pasar Spoor Madiun di Mlilir dengan jabatan terakhir sebagai Ajudan Opsioner Pasar Mlilir, Dolopo, Uberan dan Pagotan (wilayah selatan Madiun). Pada tahun 1916 bekerja di pabrik gula Redjo Agung Madiun. Tahun 1917 masuk menjadi saudara SH dan dikecer langsung oleh Ki Ngabei Soerodiwirjo, pendiri Persaudaran Setia Hati. Pada tahun ini bekerja di stasiun kereta api Madiun hingga menjabat Hoof Komisaris. Tahun 1922 bergabung dengan Sarekat Islam dan mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club di Desa Pilangbango, Madiun, yang kemudian berkembang sampai ke daerah Nganjuk, Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo, dan Yogyakarta.

Tahun 1925, ditangkap oleh Pemerintah Belanda dan dipenjara di Cipinang, kemudian dipindahkan ke Padang, Sumatra Barat selama 15 tahun. SH PSC dibubarkan Belanda karena terdapat nama pencak. Setelah pulang dari masa tahanan mengaktifkan kembali SH PSC dan untuk menyesuaikan keadaan, kata pencak pada SH PSC menjadi pemuda. Kata pemuda semata-mata hanya untuk mengelabui Belanda agar tidak dibubarkan. Bertahan sampai tahun 1942 bersamaan dengan datangnya Jepang ke Indonesia.

Tahun 1942, atas usul saudara SH PSC Soeratno Soerengpati tokoh pergerakan Indonesia Muda, nama SH Pemuda Sport Club diubah menjadi Setia Hati Terate. Pada waktu itu SH Terate bersifat perguruan tanpa organisasi.

Tahun 1948, atas prakarsa Soetomo Mengkoedjojo, Darsono,dan lain-lain mengadakan konferensi di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di desa Pilangbango, Madiun. Hasil konferensi menetapkan Setia Hati Terate yang dulunya bersifat perguruan diubah menjadi organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dengan diketuai oleh Oetomo Mangkoewidjojo dengan wakilnya Darsono. Kemudian secara berturut-turut:

· Tahun 1950, Ketua Pusat oleh Mohammad Irsyad.
· Tahun 1974, Ketua Pusat oleh RM Imam Koesoepangat.
· Tahun 1977-1984, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Badini.
· Tahun 1985, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Tarmadji Boedi Harsono.
· Tahun 1988, Ketua Dewan Pusat RM Imam Koesoepangat meninggal dunia dan PSHT dipimpin oleh Ketua Umum Tarmadji Boedi Hardjono sampai sekarang.

Untuk menjadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati Terate ini, sebelumnya seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil. Pada tahap ini seseorang tersebut disebut sebagai siswa atau calon saudara.

Selama dalam proses latihan pencak silat, seorang pelatih/warga (saudara SH) juga memberikan pelajaran dasar ke-SH-an secara umum kepada para siswa.

Setelah menamatkan pencak silat dasar tersebut, seseorang yang dianggap sebagai warga atau saudara SH adalah apabila ia telah melakukan pengesahan yang dikecer oleh Dewan Pengesahan. Dewan pengesahan ini termasuk saudara SH yang terbaik dari yang terbaik yang dipilih melalui musyawarah saudara-saudara SH. Proses kecer tersebut berlangsung pada bulan Syura. Adapun sarat yang harus disediakan dalam pengeceran antara lain: Ayam jago, mori, pisang, sirih, dan lain sebagainya sarat-sarat yang telah ditentukan.

Dalam proses pengeceran ini, kandidat diberi pengisian dan gemblengan jasmani dan rohani dan ilmu ke-SH-an serta petuah-petuah, petunjuk-petunjuk secara mendalam dan luas. Saudara SH yang baru disahkan tersebut, dalam tingkatan ilmu disebut sebagai saudara tingkat I (erste trap). Pada Persaudaraan Setia Hati Terate juga dibagi dalam tiga jenis tingkatan saudara yaitu saudara SH Tingkat I (ester trap), Tingkat II (twede trap), tingkat III (derde trap).

Pada Persaudaraan Setia Hati Terate diajarkan 36 jurus pencak silat yang merupakan warisan dari Ki Ngabei Soerodiwirjo di erste trap serta pelajaran ilmu ke-SH-an yang dapat diperoleh pada tingkatan twede trap dan derde trap. Jurus-jurus tersebut merupakan ramuan dari beberapa aliran pencak silat yang berada di nusantara, di antaranya dari Jawa Barat, Betawi (Jakarta), dan Minangkabau.

Khadang SH Terate tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan di beberapa negara seperti Belanda, Perancis, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam. Secara administratif mulai dirintis pencatatan jumlah saudara pada tahun 1986. Sehingga jumlah saudara mulai tahun 1986 - 1999 sebanyak 108.267

Arti dan Makna Lambang PSHT

1. Segi empat panjang
- Bermakna Perisai.

2. Dasar Hitam
- Bermakna kekal dan abadi.

3. Hati putih bertepi merah
- Bermakna cinta kasih ada batasnya.

4. Merah melingkari hati putih
- Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati

5. Sinar
- Bermakna jalannya hukum alam/hukum kelimpahan
6. Bunga Terate
- Bermakna kepribadian yang luhur

7. Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup.
- Bermakna dalam bersaudara tidak membeda-bedakan latar belakang

8. Senjata silat
- Bermakna pencak silat sebagai benteng Persaudaraan.

9. Garis putih tegak lurus ditengah-tengah merah
- Bermakna berani karena benar, takut karena salah

10. Persaudaraan Setia Hati Terate
- Bermakna mengutamakan hubungan antar sesama yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas, dan bersih.
- Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus.
- Kepribadian yang luhur.

11. Hati putih bertepi merah terletak ditengah-tengah lambang
- Bermakna netral

Diambil dari AD/ART PSHT Hasil Mubes 2000

Sumber : www.shterate.com
www.silatindonesia.com

sepintas asing di tempat asalnya


di kutib dari (Iwan Setiawan/Anggota Milis SilatIndonesia@yahoogroups.com)

Mungkin ini adalah kata yang tepat untuk olah raga beladiri tradisional negeri ini. Ada rasa asing bagi anak negeri terhadap seni beladiri sendiri. Ketika tiap olah raga bela diri mulai merambah sendi kehidupan generasi muda anak negeri, ada yang terbalik dengan keadaan Pencak Silat. Silat, silek, pencak silat, penca, menca, mamenca, atau apapun istilah lainnya kini malah mulai tertidur.

Ada ironi yang menghinggapi hati negeri ini. Ketika negeri jiran kini amat bangga dengan budayanya, kini kita malah dihinggapi rasa rendah diri terhadap karya budaya sendiri, andaikan dulu kita adalah bangsa yang rendah hati kini kita adalah bangsa yang rendah diri.

Keunikan dan dan kekhasan Pencak Silat kini tergeser oleh imej (image) yang terlanjur tertempel pada diri Pencak Silat itu sendiri. Bahwa Pencak Silat adalah olah raga bela diri dari kampung.
Banyak usaha yang telah dilakukan anak negeri ini memperkenalkan Pencak Silat kepada dunia dan seperti yang kita ketahui kini olah raga bela diri ini telah banyak digemari dan dipelajari lebih dari 20 negara yang tergabung dalam PERSILAT. Sayangnya pesatnya perkembangan Pencak Silat di negeri lain tidak dapat diimbangi dengan kemajuan di negeri asalnya. Sungguh suatu yang menyakitkan bila kita teliti bahwa imej (image) yang terlanjur tertanam bahwa Pencak Silat adalah bela diri asal kampung kini malah terseret menjadi kampungan karena ketidakmampuan kita dalam manajemen dan organisasi.

Kini satu persatu perguruan Pencak Silat, baik yang berorientasi olah raga, seni, maupun bela diri mulai berguguran, satu persatu mulai kehilangan murid maupun peminat. Jika ada hal unik yang dapat Pencak Silat tawarkan, seharusnya tiap orang akan tahu apa yang “dijual” Pencak Silat. Ketidaktahuan Guru, Pelatih, instruktur beladiri ini dalam “mengemas” dan “menjual” Pencak Silatlah yang akhirnya membuatnya menjadi anak tiri di rumah sendiri. Bagaimana mungkin kita akan “membeli” sesuatu jika apa yang kita lihat dan kita dengar tidak membuat kita tertarik.

Gegap gempita dan riuh rendahnya suasana gelanggang sepuluh-lima belas tahun lalu dalam tiap kejuaraan kini mulai sepi, terasalah bagi para pesilat yang berumur bahwa kini suasana seperti dulu tak dapat mereka nikmati. Tinggal kenangan manis yang tersisa. Kesedihan yang tertanam pada hati tiap pesilat, pendekar maupun guru, tak akan mampu terbayar oleh apapun. Hasil yang ada tak sebanding dengan pengorbanan yang mereka lakukan.

Kita yang memiliki Padepokan Pencak Silat terbesar didunia, malah menjadi asing apabila masuk kedalamnya. Sepinya kegiatan Pencak Silat ditiap hari dalam padepokan yang notabenenya rumah sendiri bagi pesilat, membuat bingung kita. Padepokan yang terlihat bagaikan sosok gedung gagah yang tak ramah.

Masih sejumput tanya yang tersisa kini, adakah kita akan membiarkan sang “Harimau” (Pencak Silat) tertidur? Harimau tetaplah harimau walau tertidur, tapi harimau terjaga lebih ditakuti daripada yang tertidur.

Apakah kita akan biarkan Pencak Silat menjadi kampungan sementara diantara kita mampu membantu baik dari penataan organisasi, mengemas “selling point” dan keunikan Pencak Silat hingga laku di “jual” pada anak negeri?

Apakah kita akan membiarkan “rumah” kita sepi melompong, sementara kita mampu mengisinya? Jangan jadikan “rumah” kita menjadi gedung yang tak ramah.

Jika yang ada dalam hati kita kita tidak, maka mulailah kita melangkah dengan keahlian masing-masing untuk kembali “membangunkan” Pencak Silat. Adalah bukan hal yang mustahil Pencak Silat akan menjadi jati diri bangsa selain sebagai aspek olah raga, bela diri, budaya dan religi.

ada istilah tiap hutan ade harimaunye, tiap tempat ade jagonye…..nah kalau tiap negara ada beladirinya…..kenapa Pencak Silat tidak jadi harimau dihutannya sendiri?

Istilah dalam Pencak Silat =

Istilah dalam Pencak Silat ==

=== Sikap dan Gerak ===
Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas ''sikap'' (posisi) dan ''gerak-gerik'' (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.

=== Teknik ===
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

=== Jurus ===
[[Pesilat]] berlatih dengan ''jurus-jurus''. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (''buah''), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan ''langkah'', atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

Minggu, 10 Mei 2009

HIDUP LAKSANA AIR

Dikutip dari Buku GURU SEJATI, Telaah Ajaran Setia Hati
H. Tarmadji Boedi Harsono,SE)
Tak dipungkiri, hidup butuh perjuangan mencapai pemenuhan hajat. Laksana air, ia terus bergerak dari satu tempat ketempat lain mengisi multi ruang dan dimensi konsekuensinya muncul beda pendapat silang pandang dan persaingan antar kepentingan. Dampak lebih konkret lagi terjadinya persinggungan antar individu, kelompok dan komunitas. Perang acapkali menjadi penyelesaian paling frontal, lantaran pihak-pihak yang saling bertikai, sama-sama ngotot mempertahankan kepentingannya kukuh ngugemi karep, seakan tak ada lagi jalan penyelesaian secara damai. Musyawarah mencapai mufakat dianggap barang yang tak punya nilai hingga otot jadi pertaruhan akhir.
Padahal, jika mau menyelami lebih dalam lagi, ruang penyelesaian terhadap beda pendapat , kebersinggungan dalam pranataan multidimensi, masih terbuka lebar. Bahkan ruang ini hampir tidak terbatas, saking luasnya apalagi jika kita mau menghayati dan mencari akar persoalan yang sebenarnya. Sumber penyulut angkara yang menyebabkan akal sehat tak lagi berfungsi dan gerak ragawi mengalahkan nilai-nilai pengendalian diri.
Apa itu? Jawabnya adalah nurani, kompas jati diri pengendali arah refleksi jiwa sekaligus raga. Inspirator segala kebijakan yang dijabarkan oleh gerak emosi atau nafsu. Juga, motor penggerak aktivitas indra dan anggota raga .
Disinilah kadang perlunya Persaudaraan Setia Hati Terate, ditekankan selalu mengasah nurani , mulat sarira hangrasawani. Tujuannya agar setiap tindakan dan pikirannya selalu terkontrol, tidak over acting . selaras dengan proporsinya . Bisa empan papan. Karenanya, kesantunan dan kesadaran empan papan ini mutlak harus disikapi dan tidak boleh diabaikan.
Jika setiap warga Persaudaraan Setia Hati Terate ini sudah bisa bertindak dan berpikir dengan konsep empan papan sesuai dengan proporsinya, maka dia akan muncul dengan sosok yang disegani. Sebab dirinya memang sudah sampai pada konsepsi kesadaran makna diri (ngerti). Ibaratnya, ia akan tampil sebagai sosok yang mampu manjing ajur ajer, cendhek datan kaungkulan, dhuwur datan ngungkul-ungkuli.
Tentu, kesadaran makna diri ini tidak akan muncul tanpa proses pembelajaran secara kontinyu. Karena itu, Persaudaraan Setia Hati Terate ini telah meletakkan dasar pembelajaran ngerti empan papan ini sejak dari siswa, melalui pelajaran kesantunan dan konsep penghormatan. Misalnya, begitu datang ditempat latihan, mereka disarankan saling berjabat tangan.
Kemudian setelah berganti pakaian, sebelum memulai latihan harus menghormat pada pelatih. kemudian, bersama-sama pelatih mengawali kegiatan dengan berdoa bersama.
Proses pembelajaran ini, sesungguhnya merupakan awal peletakkan dasar kepada siswa untuk bisa empan papan. Pertama, menghargai nilai-nilai keberadaan orang lain yang diujudkan lewat berjabat tangan .kedua peletakan dasar kesantunan antara yang muda kepada yang lebih tua yang ditunjukkan lewat aktivitas menghormati kepada pelatih. Ketiga, pengenalan dasar pengertian dan kesadaran atas keberadaan tuhan yang diujudkan dengan doa bersama sebelum memulai kegiatan.
Konsep pembelajaran ini diteruskan secara berjenjang , selama siswa berproses menjadi warga dari tingkat ketingkat, melalui pelajaran kerokhanian . targetnya, setelah siswa menjadi warga , ia akan bisa mengamalkan ajaran itu dalam kehidupan masyarakat .
Contoh sederhana, bagaimana kita bersikap saat berada dilingkungan kerja dan bagaimana pula bersikap saat berada ditengah-tengah lingkungan dan masyarakat.
Untuk menuju kearah itu terdapat empat tingkat pengertian dan kesadaran harus dipegang teguh . yakni, pertama, mengerti keberadaan diri sendiri (ngerti lungguhing kapribaden) , kedua mengerti keberadaan orang lain (ngerti lungguhing ngaurip), ketiga mengerti pada keberadaan Tuhan (ngerti punjering manembah). Keempat mengerti jalan menuju kematian (ngerti dumunge pati)


Ngerti Lungguhing Kapribaden

Ini adalah tingkat kesadaran pertama, dimana setiap kadang Persaudaraan Setia Hati Terate diwajibkan untuk mengerti dirinya. ia sebagai sesosok titah (ciptaan), keberadaanya tidak lebih baik dari titah sakwantah (manusia bisaa). Karenanya ia pun harus bisa memposisiskan dirinya pada proporsi yang paling bersahaja.tidak merasa besar, ora kemlinthi, karena selain dirinya, masih ada titah-titah lain, yang baik hak dan kewajibannya, adalah sama , setara
Sebaliknya karena dirinya ngerti bahwa kedudukan setiap titah pada dasarnya sama, maka dimanapun berada , ia tidak akan kehilangan kepercayaan diri (dalam lingsem). Pun tidak akan kelewat percaya diri (super ego, tidak sombong). Penampilannya, kendati tampak bersahaja, sederhana tapi tidak berkesan miskin, wibawa tapi tidak angker. Dan, setiap gerak geriknya terpncar sebuah sikap percaya diri (Setia Hati)


Ngerti Lungguhing Urip

Hidup merupakan sebuah proses menuju titik akhir dalam berdharma. Karena keberadaanya berkisar pada proses, maka sangat mustahil jika berjalan sendiri. Ada sebuah system yang mempengaruhinya. Bahkan, system itu pada kondisi tertentu, mutlak diperlukan keberadaanya , dalam proses pembentukan jati diri . Misalnya sebuah system yang mengharuskan seseorang berjalan disisi kiri dalam berlalu lintas . Atau system yang mengarahkan seseorang harus patuh pada jadwal rutinitas kerja.
Yang jadi soal barangkali adalah apakah kita selamanya harus larut kedalam system dengan melepas eksistensi yang kita miliki? apakah kita mesti total mempertaruhkan nilai-nilai privasi masuk kedalam sebuah system demi mempertahankan system yang ada ? tentu saja bukan demikian yang kita harapkan. Sebab acapkali tidak semua system bisa berjalan berdampingan dalam satu waktu dan ruang yang sama. Misalnya system berlalu lintas di Indonesia mengharuskan kita berjalan disebelah kiri, karena yang dipakai system berlalu lintas Eropa. Tapi apakah kita menggunakan system ini jika kita naik mobil dijalan raya dibenua Amerika, yang nota bene, menggunakan system kanan?
Contoh lain, dalam system militer , bawahan harus memberi hormat pada atasan dengan cara hormat ala militer. Apakah aturan itu juga bisa diberlakukan dalam keluarga?Misalnya, dengan mengharuskan istri dan anak-anak melakukan sikap hormat militer pada suami dan ayah?tentu saja jika ini dilakukan, akan kelihatan lucu . Bahkan akan malah jadi bahan tertawaan orang lain.
Persaudaraan Setia Hati Terate, sebagai bagian dari masyarakat majemuk, sudah barang tentu memiliki dasar ajaran berhadapan dengan persoalan ini. Yakni, pada prinsipnya, warga Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mengatur dan tidak mau diatur. Tapi warga Persaudaraan Setia Hati Terate akan berusaha semaksimal mungkin menjunjung tinggi, mematuhi dan melaksanakan aturan yang sudah menjadi kesepakatan bersama

mengisi sesuatu yang tak terisi

malam minggu
gerimis mengundang
di sudut kampus aku memulai mengisi sesuatu di PsHT dengan latihan jurus dan pernafasan
tal 09 dengan 7 warga dengan ku memulai mengingat dan menggerakkan jurus 1a-17b
m fajar kalsel,m yayan lampung kuliah di LPP,
m sofial blitar, m hasan lamongan, m sodiq jember,kuliah di UIN
m kaltim kuliah di UII
semoga langkah ini bisa meningkatkatkan kwalitas warga.

imin.....

Kamis, 07 Mei 2009

kosong

dalam sunyinya malam yang terkikis pagi
aku dengan keakuanku sendiri
merenung atas detik-detik yang berlalu
berharap membekas atas sebuah kisah yang tersusun rapi
namun sejenak hati mengoceh
ocehan yang sangat terkekeh-keceh
sungguh hari yang berlalu terlalui dengan ruang kosong yang teramat luas
berisinya lebih sedikit daripada kosongnya
kosongnyalebh banyak daripada isinya

roni
dirimu lebih banyak berenang-renang dalam ruang hampa
ingat waktu terus berlalu
begitu sia jika diri terlindas oleh waktu
begitu sia jika waktu hanya mengoceh dalm ruang yang hampa
oh diri merintih dimanakah semangat ini berada
sungguh sang mutiara bertahta begitu sulit ditemukan
datanglah
datanglah
karena sungguh diri tak sabar keluar dari tiran ni
tiran yang sangat membelenggu
tiran yang sangat membuat keresahan tak menentu


datang lah wahai semangat
hantui diri dengan ruhmu
untuk ku
untuk dirinya
untuk semua
itu saja

Selasa, 05 Mei 2009

MAKNA GERAKAN SHOLAT=MAKNA GERAKAN BUKAAN PshT?

jika di dalami lebih dalam. makna gerakan sholat kok sama dengan dengan makna gerakan bukaan. dari posisi sikap, mengangkat tangan, rukuk, sujud dan duduk.

Sabtu, 02 Mei 2009

Sejarah Perkembangan Pencak Silat

Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama. Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur. Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan di masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana
kini kita yang menuntut keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas. Sejarah perkembangan Pencak Silat secara selintas dapat dibagi dalam kurun waktu :
a. Perkembangan sebelum zaman penjajahan Belanda
b. Perkembangan pada zaman penjajahan Belanda
c. Perkembangan pada zaman penjajahan Jepang
d. Perkembangan pada zaman kemerdekaan
a. Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan Belanda
Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembnag menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.
Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat. Begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yagn ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi. Pemukupan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri. Untuk menjadi prajurit atau pendekar diperulan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.
b. Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan Belanda
Suatu pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri jarang sekali memberi perhatian kepada pandangan hidup bangsa yang diperintah. Pemerintah Belandan tidak memberi kesempatan perkembangan Pencak Silat atau pembelaan diri Nasional, karena dipandang berbahaya terhadap kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan larangan untuk berkumpul dan berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak Silat atau pembelaan diri bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat menjadi kehilangan pijakan kehidupannya. Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan oleh kelompok-kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan. Kesempatan-kesempatan yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara saja. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak mewarnai
perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya.
c. Perkembangan Pencak Silat pada pendudukan Jepang
Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana atas anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. Di seluruh Jawa serentak didirkan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olarhaga berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu karena khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang memberikan kesempatan kepada kita untuk menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran bangsa kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita.
Namun kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai insaf lagi akan keharusan mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula didudukinya dalam masyarakat kita.
d. Perkembangan Pencak Silat pada Zaman Kemerdekaan
Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.
Program utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruh Indonesia, IPSI mengajukan program kepada Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak Silat di sekolah-sekolah.
Usaha yang telah dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun lima puluhan, yang kemudian kurang mendapat perhatian, mulai dirintis dengan diadakannya suatu Seminar Pencak Silat oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bagnsa Indonesia dengan nama Pencak Silat yang merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata silat.
Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.
Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai berikut :
Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian
Umumnya Pencak Silat mengajarkan pengenalan diri pribadi sebagai insan atau mahluk hidup yang pecaya adanya kekuasaan yang lebih tinggi yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya, Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian/kebatinan diberikan kepada siswa yang telah lanjut dalam menuntut ilmu Pencak Silatnya. Sasarannya adalah untuk meningkatkan budi pekerti atau keluhuran budi siswa. Sehingga pada akhirnya Pencak Silat mempunyai tujuan untuk mewujudkan keselarasan/ keseimbangan/keserasian/alam sekitar untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna mengisi Pembangunan Nasional Indonesia dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang Pancasilais.
Pencak Silat sebagai seni
Ciri khusus pada Pencak Silat adalah bagian kesenian yang di daerah-daerah tertentu terdapat tabuh iringan musik yang khas. Pada jalur kesenian ini terdapat kaidah-kaidah gerak dan irama yang merupakan suatu pendalaman khusus (skill). Pencak Silat sebagai seni harus menuruti ketentuan-ketentuan, keselarasan, keseimbangan, keserasian antara wirama, wirasa dan wiraga.
Di beberapa daerah di Indonesia Pencak Silat ditampilkan hampir semata-mata sebagai seni tari, yang sama sekali tidak mirip sebagai olahraga maupun bela diri. Misalnya tari serampang dua belas di Sumatera Utara, tari randai di Sumatera Barat dan tari Ketuk Tilu di Jawa Barat. Para penari tersebut dapat memperagakan tari itu sebagai gerak bela diri yang efektif dan efisien untuk menjamin keamanan pribadi.
Pencak Silat sebagai olahraga umum
Walaupun unsur-unsur serta aspek-aspeknya yang terdapat dalam Pencak Silat tidak dapat dipisah-pisahkan, tetapi pembinaan pada jalur-jalur masing-masing dapat dilakukan. Di tinjau dari segi olahraga kiranya Pencak Silat mempunyai unsur yang dalam batasan tertentu sesuai dengan tujuan gerak dan usaha dapat memenuhi fungsi jasmani dan rohani. Gerakan Pencak Silat dapat dilakukan oleh laki-laki atau wanita, anak-anak maupun orang tua/dewasa, secara perorangan/kelompok.
Usaha-usaha untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga yang terdapat pada Pencak Silat sebagai olahraga umum dibagi dalam intensitasnya menjadi
a. Olahraga rekreasi
b. Olahraga prestasi
c. Olahraga massal
Pada seminar Pencak Silat di Tugu, Bogor tahun 1973, Pemerintah bersama para pembina olahraga dan Pencak Silat telah membahas dan menyimpulkan makalah-makalah :
1. Penetapan istilah yang dipergunakan untuk Pencak Silat
2. Pemasukan Pencak Silat sebagai kurikulum pada lembaga-lembaga pendidikan
3. Metode mengajar Pencak Silat di sekolah
4. Pengadaan tenaga pembina/guru Pencak Silat untuk sekolah-sekolah
5. Pembinaan organisasi guru-guru Pencak Silat dan kegiatan Pencak Silat di lingkungan sekolah
6. Menanamkan dan menggalang kegemaran serta memassalkan Pencak Silat di kalangan pelajar/mahasiswa.
Sebagai tindak lanjut dari pemikiran-pemikiran tersebut dan atas anjuran Presiden Soeharto, program olahraga massal yang bersifat penyegaran jasmani digarap terlebih dahulu, yang telah menghasilkan program Senam Pagi Indonesia (SPI).
Pencak Silat sebagai olahraga prestasi (olahraga pertandingan)
Pengembangan Pencak Silat sebagai olahraga & pertandingan (Championships) telah dirintis sejak tahun 1969, dengan melalui percobaan-percobaan pertandingan di daerah-daerah dan di tingkat pusat. Pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta telah dipertandingkan untuk pertama kalinya yang sekaligus merupakan Kejuaraan tingkat Nasional yang pertama pula. Masalah yang harus dihadapi adalah banyaknya aliran serta adanya unsur-unsur yang bukan olahraga yang sudah begitu meresapnya di kalangan Pencak Silat. Dengan kesadaran para pendekar dan pembina Pencak Silat serta usaha yang terus menerus maka sekarang ini program pertandingan olahraga merupakan bagian yang penting dalam pembinaan Pencak Silat pada umumnya. Sementara ini Pencak Silat telah disebarluaskan di negara-negara Belanda, Belgia, Luxemburg, Perancis, Inggris, Denmark, Jerman Barat, Suriname, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru.
Program pembinaan Pencak Silat
Pencak Silat sebagai budaya Nasional bangsa Indonesia mempunyai banyak ragam khas maisng-masing daerah, jumlah perguruan/aliran di segenap penjuru tanah air ini diperkirakan sebanyak 820 perguruan/aliran.
Oleh karena itu dirasakan perlu adanya pembinaan yang sistimatis untuk melestarikan warisan nenek moyang kita. Terlebih-lebih setelah Kungfu masuk IPSI, atas anjuran Pemerintah berdasarkan pertimbangan lebih baik Kungfu berada di dalam IPSI sehingga lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadapnya, sekaligus menasionalisasikan.
Standarisasi yang telah dirintis pembuatannya, hanyalah untuk jurus dasar bagi keperluan khusus olahraga dan bela diri. Sedangkan pengembangannya telah diserahkan kepad setiap perguruan yang ada. Sistem pembinaan yang dipakai oleh IPSI ialah setiap aspek yang ada dijadikan jalur pembinaan, sehingga jalur pembinaan Pencak Silat meliputi :
1. Jalur pembinaan seni
2. Jalur pembinaan olahraga
3. Jalur pembinaan bela diri
4. Jalur pembinaan kebatinan
Keempat jalur ini diolah, dengan saringan dan mesin sosial budaya, yaitu Pancasila.
Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Gelanggang dapat di lantai atau dipanggung dan dilapisi matras dengan tebal maksimum 5 cm, permukaan rata dan tidak memantul serta ditutup dengan alas yang tidak licin, berukuran 9 x 9 meter.
Gelanggang terdiri dari :
Bidang Gelanggang berbentuk segi empat bujur sangkar dengan ukuran 7 x 7 m.
Bidang Laga berbentuk lingkaran dalam bidang gelanggang
Batas Gelanggang dan bidang laga dibuat dengan garis selebar ke arah luar 5 cm dan berwarna kontras dengan permukaan gelanggang. Pada tengah-tengah bidang laga dibuat lingkaran dengan garis tengah 2 m selebar 5 cm sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai pertandingan.
Lingkaran tersebut mempunyai tanda garis lurus pada garis tengah lingkaran selebar 5 cm. Yang sejajar dengan sisi bujur sangkar dan berwarna kontras dengan permukaan gelanggang.
Sudut pesilat adalah ruang pada sudut bujur sangkar yang berhadapan dan dibatasi oleh lingkaran bidang laga. Sudut yang berhadapan lainnya adalah sudut netral.
Perlengkapan gelanggang :
a. Ember, gelas, kain pel dan kesed dari ijuk,
b. Jam pertandingan/game match
c. Gong atau alat yang berfungsi sama
d. Lampu babak atau tanda lain untuk menentukan ronde/babak
e. Lampu pemenang berwarna merah dan biru atau alat/kode lain untuk menentukan pemenang
f. Perlengkapan lain-lain
g. Formulir pertandingan
Perlengkapan pertandingan :
a. Pakaian pertandingan, pakaian Pencak Silat berwarna hitam
b. Pelindung badan
c. Pelindung kemaluan
Pembagian kelas :
Menurut umurnya, peserta dibagi 3 golongan :
- Golongan remaja berumur di atas 14 s/d 17 tahun
- Golongan teruna berumur di atas 17 s/d 21 tahun
- Golongan dewasa berumur di atas 21 s/d 35 tahun
Menurut berat badan, pesilat dibagi dalam kelas-kelas :
Golongan Remaja :
Kelas A, 33 - 39 kg
Kelas B, di atas 36 - 39 kg
Kelas C, di atas 39 - 42 kg
Kelas D, di atas 42 - 45 kg
Kelas E, di atas 45 - 48 kg
Kelas F, di atas 48 - 51 kg
Kelas G, di atas 51 - 54 kg
Kelas H, di atas 54 - 57 kg
Kelas I, di atas 57 - 60 kg
Golongan Teruna :
Kelas A, 40 - 45 kg
Kelas B, di atas 45 - 50 kg
Kelas C, di atas 50 - 55 kg
Kelas D, di atas 55 - 60 kg
Kelas E, di atas 60 - 65 kg
Kelas F, di atas 65 - 70 kg
Kelas G, di atas 70 - 75 kg
Kelas H, di atas 75 - 80 kg
Dengan seterusnya selisih 5 kg
Kelas bebas, berat di atas 65 kg.
Waktu Pertandingan
Permainan dilangsungkan dalam 3 babak yang setiap babak terdiri dari 2 menit. Di antara babak yang satu dengan lainnya diberikan waktu istirahat 1 menit. Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding dan perhitungan terhadap pemain yang jatuh karena serangan yang sah tidak termasuk waktu bertanding.
Sasaran
Yang dapat dijadikan sasaran perkenaan adalah bagian tubuh kecuali leher ke atas dan kemaluan yaitu dada, perut, punggung dan pinggang kiri serta kanan. Bagian tungkai lengan dapat dijadikan sasaran serangan menjatuhkan dan mengunci tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan. Setiap pertandingan dipimpin oleh 1 (satu) orang wasit dan dibantu oleh 5 (lima) orang juri penilai.

KONI Pusat
National Olympic Committee of Indonesiawww.silatindonesia.com

SEBUAH ANGAN DI BALIK PUTIHNYA HATI

ada rasa gelisah tatkala berkomunikasi dengan rasa tak menyatu
ada rasa yang tak tenang jika berkomunikasi dengan nada tinggi
ada rasa gundah jika berkomunikasi dengan sedikit arti.
disini saya mengajak berkomunikasi dengan mengedepankan hakikat dari hal yang di komunikasikan.
berkomunikasi dengan rasa yang menyatu agar rasa tak gelisah
berkomunikasi dengan nada tidak tinggi agar rasa tenang
berkomunikasi dengan banyak arti agar tak gundah.

dan saya senang berkomunikasi apa saja
apalagi yang dikomunikasikan masalah pencak silatI. sungguh gembira yang tak bisa di tolak.
terungkap di pori2 hati.
karena pencak silat bagi saya adalah sesuatu yang membentuk pola pikir saya.
berbicara masalah sejarah, perkembangan, halangan2 pencak silat bergerak
tak bisa saya tolak.
dari berbagai perguruan bahkan jika ada beladiri yang lain kami persilahkan untuk saling berkomunikasi. menemukan sebuah hakikat.