Jumat, 27 November 2009

DALAM KERETA BESI

BERSAMA KERETA BESI
diri meninggalkan jogja
diri menuju jember
07.30 kereta besi berjalan
berangkat meninggalkan jogja
diri melangkahkan niat
diringi oleh teman sebelah kost
warna dan bau harum tanah jogja sejenak aku hirup
sebelum peluit panjang pertanda kereta besi berjalan.
dalam kereta besi berjalan
aku bertemu wanita cerdas
secerdas tubuhnya yang gemuk yang tak terbantahkan
sampai ketika tangannya menggenggam
lekuk-lekuk tangannya tak terlihat
dalam kereta besi berjalan
aku bertemu dengan seorang ibu dan anaknya
ibu yang tegar, terlihat dari lekukan dahinya
seorang anak yang pemalu dann cerdas
kulihat dari pandangan matanya dan sedikit kata yang terucap.

terbesit dalam hati..
kenapa aku sering bertemu dengan orang2 ini...? seorang ibu yang tegar dan anak2nya?
dalam kereta besi berjalan

kata terlontar dalam ucapan
memberontak menjadi sebuah ucapan
yang tak henti menciptakan harmoni wawasan
sungguh mengasyikkan

dalam kereta besi berjalan
hawa panas mulai menyelubungi suhu
menyelubungi seperti atmosfer yang menyelubungi bumi
pengap, panas, itulah kereta besi ekonomi
kereta termurah sri tanjung jurusan yogyakarta-banyuwangi

dalam kereta besi berjalan
bau dari berbagai bau muncul menjadi pewangi
bahkan harum dari berbagai harum tak kuasa menahan pengapnya udara

dalam kereta besi berjalan
bau dari berbagai bau
harum dari berbagai harum
tak kuasa menahan sejuknya pemandangan di luar kereta berjalan
selaksa menjadi obat. pengapnya udara.

hamparan sawah yang membiru
gubuk-gubuk mungil menambah harmoni pemandangan
sepintas burung-burung bermain di sawah
ada yang terbang,
ada yang bercanda-canda di atas pucuk padi
di pucuk padi yang mulai menguning
terlihat diluar kereta api berjalan
daun-daun pisang menyapa kepergianku meninggalkan jogja
seakan-akan menyapa kepergianku menuju jember...,
"ojo lali bali menneh, urus skripsine, ndang lulus"......!

indah...indah.
itulah penggambaran yang tidak bisa ditolak
kebebasan dari hiruk pikuk kota
kebebasan dari hiruk pikuk msuara kereta besi sejenak.

dalam kereta besi berjalan
tak terasa beratus-ratus bahkan berjuta-juta kata menggema
menggema diiringi oleh suara kereta besi yang berisik
yang berisiknya menimbulkan keindahan tersendiri
jas...jus...jas...jus...tut...tu....t...tu...t.
"sungguh sangat indah bahkan keindahannya melebihi arti dari kata indah itu sendiri".
saat kata-kata tertulis
roda kereta besi sudah benginjak tanah jember.
jember tersiram hujan
itulah sepintas yang aku lihat
dingin , sejuk
mengobati pengapnya , dan panas yang telah aku alami
jaketkupun tak kuasa untuk dipakai
seakan jaket memanggil...
pakai aku.....!
pakai aku.....!
diripun tak kuasa menolak panggilan jaket.
dan sebelum aku menyelesaikan tulisan ini
jaket sudah membalut tubuhku dalam hangat.
jember....i love you full


Dalam kereta sri tanjung gerbong tiga, 15 oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berpendapat dengan kata
karena dengan itu
kita dapat bersuara kata