Minggu, 31 Januari 2010

bentuk perkawinan

Soal Teks Home

1. Jelaskan makna istilah indogame, eksogami, homogami,hipergami?
2. Jelaskan bagaimana cara pendekatan sosiologis terhadap penelitian keluarga?
3. Jelaskan bagaimana cara menyelesaikan 14 macam penyimpangan berdasarkan norma agama dan norma sosial yang berlaku di negara kita?
4. Jelaskan fungsi sistim keluarga terhadapa sistem kemasyarakatan?
5. Jelaskan arti penting pernikahan?
6. Jelaskan bentuk-bentuk runah tangga?














Jawaban:
1) Jelaskan makna istilah Endogami, eksogami, homogami,hipergami?
Endogami , Eksogami, Homogami, Hipergami adalah salah satu bentuk perkawinan menurut asal suami atau istri .

a. Endogami adalah suatu perkawinan antara etnis, klan, suku, kekerabatan dalam lingkungan yang sama.
b. Eksogami adalah suatu perkawinan antara etnis, klan, suku, kekerabatan dalam lingkungan yang berbeda. Eksogami dapat dibagi menjadi dua macam, yakni :
1. Eksogami connobium asymetris terjadi bila dua atau lebih lingkungan bertindak sebagai pemberi atau penerima gadis seperti pada perkawinan suku batak dan ambon.
2. Eksogami connobium symetris apabila pada dua atau lebih lingkungan saling tukar-menukar jodoh bagi para pemuda.
Eksogami melingkupi heterogami dan homogami. Heterogami adalah perkawinan antar kelas sosial yang berbeda seperti misalnya anak bangsawan menikah dengan anak petani.
c. Homogami adalah perkawinan antara kelas golongan sosial yang sama seperti contoh pada anak saudagar / pedangang yang kawin dengan anak saudagar / pedagang.
d. Hipergami adalah suatu bentuk perkawinan dalam sistem kasta yang mendorong agar seorang gadis menikah dengan seorang pria darikastanya sendiri atau dengan pria dari kasta lain. Jika sebaliknya di sebut hipogami, hipogami adalah suatu bentuk pernikah antara laki2 dengan wanita yang memiliki kedudukan di bawahnya atau pernikahan antara wanita dengan laki2 yang memiliki kedudukan di bawahnya.adapun kedudukan dalam hipogami menurut islam hanya di dasarkan atas nilai agama ( religius equality ). Karena hipogami dalam islam hanya di dasarkan atas religius equality, maka yang dimaksud dengan status lebih rendah adalah terletak ada agama yang dianut dan tingkatan ketaqwaan laki-laki atau perempuian, maksudnya laki-laki yang menganut agama selain islam statusnya lebih rendah dibandingkan dengan wanita islam ( muslimah ) yang tidak layak bersedia dinikahi oleh laki-laki di luar muslim.
Apabila di dalam perkawinan tersebuat kedudukannya lebih tinggi , maka keadaan tersebuat disebut hipergami. Kedua bentuk perikahan tersebuat:hipogami dan hipergami dibolehan di dalam islam(A. Munir dan Sudarno;1992:279-289.

2) Jelaskan bagaimana cara pendekatan sosiologis terhadap penelitian keluarga?
Pendekatan secara sosiologis memusatkan diri terhadap keluarga sebagai suatu lembaga sosial, kualitas interaksi keluarga yang aneh dan khusus secara sosial. Sistem keluarga mengacu pada sifat-sifat kekuasaan dan kewibawaan, yang sama sekali bukan merupakan kategori biologis .
Nilai-nilai yang berhubungan dengan keluarga, atau hak dan kewajiban setiap anggota keluarga, seperti ayah atau anak perempuan, bukanlah kategori psikologis, tetapi kesemuanya itu merupakan ciri khas sosiologi sebagai sebuah cabang ilmu. Seorang sosiologis yang meneliti keluarga tidak menganalisa psikodinamikanya penyakit jiwa, tetapi akan tertarik pada pengaruh penyakit jiwa pada hubungan sosial dalam suatu keluarga atau tipe keluarga, Analisa sifat-sifat pribadi tidak dapat menceritakan banyak mengenai perbedaan tingkah laku keluarga, dengan tetap berpegang pada pendekatan sosiologis kita memang kehilangan beberapa informasi pemting mengenain hubungan timbal balik keluarga secara nyata, tetapi menghasilkan sistematika, beberapa kekakuan, dengan tetap berada pada aturan teoritis.
3) Jelaskan bagaimana cara menyelesaikan 14 macam penyimpangan berdasarkan norma agama dan norma sosial yang berlaku di negara kita?
14 macam penyimpangan:
1. Hubungan bersama atas dasar suka sama suka
2. Pergundikan dui mana hal itu telah melembaga ( Cina kuno dan Jepang )
3. Ketidaksahan kelas rendahan
4. Hubungan seorang bangsawan dengn gundik pada zaman pra-industri masyarakat Barat
5. Melahirkan anak pada masa tunangan
6. Hubungan sepintas lalu, yang diikuti perkawinan
7. Perzinahan, sang lelaki yang sudah menikah
8. kehidupan bersama seorang yang tertarak dengan orang lain yang juga hidup bertarak atau yang tidak
9. Perzinahan, sang wanita yang sudah menikah
10. Perzinahan, kedua-duanya telah menikah
11. kehidupan bersama seorang wanita kasta tinggi dengan lelaki kasta rendah
12. Incest, saudara lelaki dengan saudara perempuan
13. Incest, bapak dengan anaknya
14. Incest, ibu dengan anak laki-laki
Menurut William j. Goode dalam bukunya “Sosiologi Keluarga” perilaku penyimpangan kebanyakan orang tidak melakukan penyelewengan bukan hanya karena ketakutan akan akibatnya , tetapi karena ( 1 ) pemnguatan diri, yang membuat orang merasa salah secara moral untuk mengambil resiko itu, dan ( 2 ) kontrol sosial yang memperingatkan perorangan sebelum terjadi keintiman.
Keanekaragaman bangsa Indonesia yang meliputi ras, suku bangsa, agama, adat istiadat, dan bahasa, pada hakikatnya satu atau tunggal yang tergabung dalam satu rumpun bangsa Melayu, dengan induk kebudayan yang tunggal. Demikian pula dengan kebudayaan yang bermacam-macam agama, hakikatnya bersumber dari ajaran tauhid yaitu pengakuan pada keesaan Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun banyak perbedaan didalam kehidupan masyarakat Indonesia, tetapi semua organ yang tidak sama itu dapat dalam satu sistem dengan fungsi dan tujuan yang sama, yaitu mempertahankan hidup manusia.
Agar didalam masyarakat proses integrasi dapat berjalan dengan baik dan normal, masyarakat harus memperhatikan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi kehidupan sosial dari masyarakat tersebut. Faktor-faktor sosial tersebut menentukan arah kehidupan sosial untuk menuju integritas sosial. Faktor sosial tersebut adalah tujuan masyarakat, sistem sosial, sistem tindakan dan sistem sanksi. (waridah, 2004:14)
Ketaatan terhadap norma sosial termasuk norma agama akan membentk integrasi sosial yang kuat. Seorang yang memegang teguh ajaran agamanya masing-masing tidak akan mengganggu ajaran agama lain, begitupun seorang yang telah mengkristal dalam dirinya nilai-nilai sosial yang tertanam sejak kecil di keluarga akan memiliki rasa empati terhadap sesama dan akan melahirkan solidaritas sosial yang kuat .


4) Jelaskan fungsi sistim keluarga terhadapa sistem kemasyarakatan?
Keluarga merupakan sosialisasi primer yang artinya lingkungan masyarakat pertama yang dikenal seseorang ketika lahir. Sebagai media sosialisasi primer, sudah tentu keluargalah yang paling berpengaruh membentuk karakter dalam diri seseorang. Bagaimana orang itu hidup, bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat, bagaimana menyelesaikan masalah, dan semua hal lain yang berkaitan langsung dengan kehidupan kita adalah karena faktor keluarga. Banyak orang yang sukses dalam hidupnya adalah karena pendidikkan dalam keluarganya yang selalu mengajarkan cara - cara yang baik dan benar dalam menjalani hidup. Namun banyak pula orang yang hidupnya hancur dan berantakkan juga karena pendidikkan dalam keluarganya yang mengajarkan cara - cara yang tidak sesuai dengan tata cara yang berlaku.
Fungsi Keluarga Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, sdan sebagainya.
8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
Dalam kesimpulannya, fungsi keluarga dalam masyarakat menempati posisi teratas dari media sosialisasi lainnya. Jika sistem yang diterapkan cocok dengan kepribadian anak, dapat dipastikan anak itu akan diterima masyarakat dengan baik yang akhirnya membawa kebanggaan untuk keluarganya. Mari berantas sistem mambosankan dalam keluarga. Kita punya potensi besar yang bisa dimaksimalkan hanya bila keluarga mendukung. Tapi ingat, bertanggung jawablah atas kebebasan yang diberikan orang tua pada kita.

5) Jelaskan arti penting pernikahan?
Perkawinan akan memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia secara perseorangan maupun kelompok jika dibangun atas dasar agama - pengabdian kepada Allah dan kebaktian kepada kemanusian untuk kelangsungan kehidupan manusia itu sendiri, bukannya karena alasan memburu tahta, harta dan unsur kecantikan atau ketampanan semata. Tujuan perkawinan dalam Islam sangat terhormat karena akan memberikan kesempatan laki-laki dan wanita untuk bergaul secara sah, tenang dan penuh kasih sayang.
Prasyarat untuk membangun perkawinan yang langgeng itu harus atas dasar kerelaan yang teraktualisasi dengan adanya peminangan, ijab-kabul dan disaksikan dihadapan masyarakat dalam suatu walimah. Diluar dari kriteria ini tentu bisa jadi perdebatan serius mengenai sah tidaknya perkawinan, apalagi jika akan membandingkan pendapat ke-4 mashab dalam Islam mengenai tata cara syahnya sebuah perkawinan. Tentang arti perkawinan, Prof. Dr. Hazairin, SH., mengatakan bahwa inti perkwainan itu adalah hubungan seksual. Tidak ada nikah (perkawinan) jika tidak disertai hubungan seksual antara suami dan isteri. Sementara menurut hukum Islam (UU No. 1/1974), perkawinan adalah "suatu ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga dan untuk berketurunan, yang dilaksanakan menurut ketentuan-ketentuan hukum syariat Islam". Diluar dari ketentuan ini, bisa jadi perkawinan tidak sah dan akan membawa kepada suatu 'mulut kawah yang dalam' yang siap-siap menelan salah satu pasangan kita ke jenjang perceraian.

6) Jelaskan bentuk-bentuk rumah tangga?
Ragam bentuk rumahtangga mempunyai banyak pengertian bagi interaksi keluarga. Secara hubungan sosial, peran sanak saudara dan salain sebagainya. Misalkan rumahtangga mencakup seorang laki-laki dan ibu mertuanya, mungkin ada peraturan-peraturan yang menuntut banyak pengekangan atau meniadakan hubungan antara keduanya. Rumah tangga inti adalah terdiri dari suami, istri dan anak-anak. Poligini dan Poliandri adalah dua bentuk poliandri. Yang pertama, seorang laki-laki mempunyai dua atau lebih istri, sehingga rumah tangga itu terbentuk dari dua atau lebih keluarga inti. Di mana lelaki yang sama menjadi suami bagi bebrapa wanita. Suatu bentuk yang umum ialah sororal poligami, di mana seorang lelaki menikah dengan dua atau lebih saudara wanitanya. Pda poliandri, seorang wanita menjadi istri pada dua atau lebih lelaki, tetap tentunya hanya ada anak satu turunan. Satu macam bentuk yang tersebar luas ialah fraternal poliandri, yaitu perkawinan seorang wanita dengan beberapa saudara lelaki .
Extended family adalah bentuk rumah tangga yang secara lepas dipergunakan bagi sitem di mana masyarakatnya menginginkan bahwa beberapa generasi itu hidup di bawah satu atap. Seperti dalam keluarga Cina yaitu di mana seorang laki-laki dengan istrinya tinggal bersama dengan keluarga anak-anak lakinya yang telah menikah, bersama pula dengan anak-anak laki dan perempuannya yang belum menikah, dan tentu saja juga dengan cucu atau cicitnya dai garis keturunan laki-laki. Keluarga besar atau diperluas dapat juga terbentuk dari unit-unit keluarga seorang laiki-laki dengan beberapa istrinya, bersama dengan keluarga anak-anak lakinya. Seperti banyak terdapat di masyarakat Afrika dan Arab.




DAFTAR PUSTAKA


http://organisasi.org/macam-jenis-bentuk-perkawinan-pernikahan-poligini-poliandri-endogami-eksogami-dll.
Goode,William j. “Sosiologi Keluarga” . Jakarta: PT. Bina Aksara, 1985
http://civicseducation.wordpress.com/2008/08/08/ketaatan-norma-sosial-menuju- integrasi-sosial/.
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_9276/title_fungsi-keluarga-dalam-masyarakat/.
http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Opini&id=29498.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berpendapat dengan kata
karena dengan itu
kita dapat bersuara kata