Rabu, 20 Januari 2010

CITaBUKAnCINTA


malaikat menangis mengucurkan air matanya ke bumi
menjelma menjadi hujan yang lebat
akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yan berlalu
kau tak selembut dahulu
dan aku tidak punya kesabaran yang lebih
dulu kau menyapaku dengan kata-kata menyejukkan hati
meredam jantung yang berdetak kencang
kabut tipis turun dari lembah jogja
dihatiku kau kadang jauh dan terkadang sangat dekat
hatiku melihat ketakutan yang menjadi suram
meresapi belayan angin yang menjadi dingin

apakah kau akan seperti kabut yang selalu terkikis sinar mentari....?
ataukah seperti panasnya mentari, hilang selalu dalam gelapnya malam....?

terasa wanita-wanita hanya meneduhkan diri dari hujan di hatiku
selanjutnya saat tak lagi hujan
pergi...pun tanpa jejak
pergi setelah aku sapa dan tak jarang sebelum aku sapa

terasa wanita-wanita sulit aku sentuh
atau wanita-wanita belum bisa menundukkan hatiku yang keras....?

telinga menangkap gemericik butir-butir air hujan yang jarang
bertanda hujan tak lagi lebat
hembusan angin malam menerpa wajahku dan masuk dalam pikiranku
membawa pesan.....:
RONI...
saat ini bukan saatnya otakmu di isi masalah CINTA
tpi otakmu harus di isi masalah CITA

diripun tersadar
teringat SKRIPSI untuk cepat di selesaikan

untuk ABA aku yang penyabar
kedua kakakku yang berkarakter seperti langit dan bumi
mbak kandungku_ SITI AISYAH_yang sangat cantik yang belum sempat aku lihat elok cantik rupanya.
UMI ku_seorang wanita yang tangguh dan cerdas, yang telah melahirkanku
sampai saat ini belum aku temukan wanita seperti dia
sosok figur yang berpengaruh dalam hidupku.



wisma ambera jogja, 20/01/2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berpendapat dengan kata
karena dengan itu
kita dapat bersuara kata