Jumat, 04 Desember 2009

keindahan Purnama terjebak dalam ketenangan Malam

Barangkali sudah fitrah
lagu harus terpaut pada melodi
rembulan penyempurna malam
dan pagipun riang dengan nyanyian camar
merenda serpihan hati yang mungkinkah
sempurna dengan teduh senyummu utuh....?

Adalah hari temani mimpi
yang mungkin terbang bersama angin kepagian
adalah mimpiku bersamamu
untuk menelusuri dimensi surgawi kehidupan

Malam......
tamaram tanpa purnama
sekali lagi aku resah tak berbentuk
manakala senyummu hadir dikesunyian hati
oo....adakah rasa yang sama senada.....
senadakan ketelingsutan jiwa yang hampa
nan suakan hasrat seolah esok
merenda purnama kembali diteduhnya senyum malam

Ah....
Sekiranya sang malam bisa mengungkap
cahaya purnama yang bias,
Mungkin purnama tak seresah pungu' meratap dalam kesunyian yang tak bermelodi
namun hasrat seolah terhenti
ketika malam menandakan ragu yang membiru.

Jika malam tahu purnama tulus dan selalu tetap menerangi
walau awan menghalangi,
mendung menutupi,
akankah malam mengerti dan menguak rasa keraguan yang membiru...?
sehingga lagu tetap bermelodi.

Purnama terapung di jeda-jeda zaman penggilasan
tanpa pegangan pun tanpa lentera pembawa terang
hanya kesetiaan hati menerangi mimpi di ujung serpihan perjuangan di jogja
akankah makna purnama temui bersama tapak-tapak senyum malam...?

MENUJU KETENANGAN JIWA....?
LEBUR DALAM ILAHI SANG PENCIPTA MALAM DAN PURNAMA

Biarlah lagu terus.....dan terus menemukan melodinya
dalam keindahan purnama dan ketenangan malam.


wisma ambera jogja, jum'at 04 desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berpendapat dengan kata
karena dengan itu
kita dapat bersuara kata